Konflik Sosial-Bentrok Antarwarga, Puluhan Rumah Dibakar
Harian Seputar Indonesia. Ratusan warga berjalan dengan membawa senjata bambu dan senjata lainnya
saat kerusuhan antarwarga terjadi di Sidomulyo, Kabupaten Lampung
Selatan, kemarin. Sedikitnya 48 rumah warga terbakar dalam kerusuhan
tersebut.
SIDOMULYO – Bentrokan antarwarga terjadi di Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan,kemarin. Konflik yang diduga kuat akibat perselisihan antara warga pendatang dan warga asli setempat mengakibatkan sedikitnya 48 rumah terbakar dan 27 lainnya rusak parah.Polda Lampung kemarin telah menerapkan kondisi siaga satu di titik rawan. “Petugas telah melakukan pengamanan berlapis di daerah tersebut sampai wilayah ini benar-benar kondusif.
Kami juga imbau warga tetap berada di lokasi pengungsian,” ungkap Kepala Bidang Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih kemarin. Kerusuhan antarwarga pecah di Dusun Napal,Desa Sidomulyo. Ratusan warga Desa Kota Dalam,sebagian besar di antaranya bersenjata tajam,mendatangi kampung yang dihuni pendatang asal Bali tersebut. Mereka kemudian membakar puluhan rumah. Saat kejadian berlangsung,warga desa telah menyingkir sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
”Tidak ada korban,namun terdapat empat warga luka ringan, dua dari Desa Napal dan dua dari Desa Kota Dalam,”kata Sulistyaningsih.Dia menambahkan, akibat aksi massa itu, 48 rumah terbakar, 27 rumah rusak berat,8 motor terbakar,4 traktor terbakar, dan 6 rumah rusak ringan. Aksi anarkistis ini buntut dari bentrok sebelumnya.Pada Minggu (22/1) terjadi perkelahian antarwarga di Pasar Sidomulyo. “Satu orang memukul kemudian terjadi perkelahian, namun masih bisa dilerai.
Malamnya ada 400 orang Lampung asli mendatangi Napal. Kejadian tersebut masih dapat diatasi kapolres Lampung Selatan, selanjutnya mereka pulang,” paparnya. Pada Senin (23/1),sepasang suami-istri pengendara motor dicegat orang tak dikenal di Sidomulyo, namun pelaku tidak diketahui dari kelompok mana. Perselisihan itu mencapai puncak kemarin siang sekitar pukul 11.00–14.00 WIB.
Api berkobar dan asap hitam membubung di kampung warga Bali. Namun, semua penghuni telah menyelamatkan diri. Akibat kerusuhan tersebut, pasar tradisional,warung, dan sekolah di Kecamatan Sidomulyo tidak beraktivitas. Ribuan warga dari kedua kampung masih berjaga-jaga di beberapa titik. Hingga tadi malam situasi masih mencekam. Polda Lampung, para tokoh agama, dan bupati Lampung Selatan tengah berusaha memediasi keributan tersebut Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution menjelaskan, enam orang telah diamankan dalam kejadian ini.
Keseluruhan merupakan warga asli Lampung.“Saat ini sedang didalami karena komunikasi masih terbatas,”ujar Saud di Mabes Polri kemarin. Sosiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Bagong Suyanto mengatakan, konflik horizontal yang melibatkan dua kelompok massa biasanya dipicu dendam lama. Konflik yang saat ini pecah bukan hanya disebabkan masalah yang sekarang muncul,melainkan juga dilatarbelakangi ada sentimen di antara kelompok tersebut.
WakilKetuaDPR TaufikKurniawan mengaku prihatin dan menyayangkan kejadian tersebut. Dia meminta aparat keamanan mengusut itu secara tuntas.Taufik khawatir terdapat pihak-pihak yang memanfaatkan situasi akibat suhu politik yang semakin meningkat. “Ini karenadinamikapolitikyangsemakin menghangat,”ucapnya. hendry sihaloho/ masdarul kh/ant
SIDOMULYO – Bentrokan antarwarga terjadi di Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan,kemarin. Konflik yang diduga kuat akibat perselisihan antara warga pendatang dan warga asli setempat mengakibatkan sedikitnya 48 rumah terbakar dan 27 lainnya rusak parah.Polda Lampung kemarin telah menerapkan kondisi siaga satu di titik rawan. “Petugas telah melakukan pengamanan berlapis di daerah tersebut sampai wilayah ini benar-benar kondusif.
Kami juga imbau warga tetap berada di lokasi pengungsian,” ungkap Kepala Bidang Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih kemarin. Kerusuhan antarwarga pecah di Dusun Napal,Desa Sidomulyo. Ratusan warga Desa Kota Dalam,sebagian besar di antaranya bersenjata tajam,mendatangi kampung yang dihuni pendatang asal Bali tersebut. Mereka kemudian membakar puluhan rumah. Saat kejadian berlangsung,warga desa telah menyingkir sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
”Tidak ada korban,namun terdapat empat warga luka ringan, dua dari Desa Napal dan dua dari Desa Kota Dalam,”kata Sulistyaningsih.Dia menambahkan, akibat aksi massa itu, 48 rumah terbakar, 27 rumah rusak berat,8 motor terbakar,4 traktor terbakar, dan 6 rumah rusak ringan. Aksi anarkistis ini buntut dari bentrok sebelumnya.Pada Minggu (22/1) terjadi perkelahian antarwarga di Pasar Sidomulyo. “Satu orang memukul kemudian terjadi perkelahian, namun masih bisa dilerai.
Malamnya ada 400 orang Lampung asli mendatangi Napal. Kejadian tersebut masih dapat diatasi kapolres Lampung Selatan, selanjutnya mereka pulang,” paparnya. Pada Senin (23/1),sepasang suami-istri pengendara motor dicegat orang tak dikenal di Sidomulyo, namun pelaku tidak diketahui dari kelompok mana. Perselisihan itu mencapai puncak kemarin siang sekitar pukul 11.00–14.00 WIB.
Api berkobar dan asap hitam membubung di kampung warga Bali. Namun, semua penghuni telah menyelamatkan diri. Akibat kerusuhan tersebut, pasar tradisional,warung, dan sekolah di Kecamatan Sidomulyo tidak beraktivitas. Ribuan warga dari kedua kampung masih berjaga-jaga di beberapa titik. Hingga tadi malam situasi masih mencekam. Polda Lampung, para tokoh agama, dan bupati Lampung Selatan tengah berusaha memediasi keributan tersebut Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution menjelaskan, enam orang telah diamankan dalam kejadian ini.
Keseluruhan merupakan warga asli Lampung.“Saat ini sedang didalami karena komunikasi masih terbatas,”ujar Saud di Mabes Polri kemarin. Sosiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Bagong Suyanto mengatakan, konflik horizontal yang melibatkan dua kelompok massa biasanya dipicu dendam lama. Konflik yang saat ini pecah bukan hanya disebabkan masalah yang sekarang muncul,melainkan juga dilatarbelakangi ada sentimen di antara kelompok tersebut.
WakilKetuaDPR TaufikKurniawan mengaku prihatin dan menyayangkan kejadian tersebut. Dia meminta aparat keamanan mengusut itu secara tuntas.Taufik khawatir terdapat pihak-pihak yang memanfaatkan situasi akibat suhu politik yang semakin meningkat. “Ini karenadinamikapolitikyangsemakin menghangat,”ucapnya. hendry sihaloho/ masdarul kh/ant