18 Kendaraan Tabrakan Beruntut di Tol Jagorawi

-

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan beruntun terjadi di ruas tol Jagorawi Km 11 arah Cibubur menuju Cawang sekitar pukul 08.30 tadi. Belum ada korban jiwa yang tercatat hingga saat ini.
Kepala Urusan Teknologi Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Sri Santoso kepada Kompas.com mengatakan, dalam kecelakaan beruntun tersebut melibatkan 18 kendaraan. "Ada 18 kendaraan yang terlibat dalan kecelakaan beruntun di ruas tol Jagorawi Kilometer 11. Belum ada korban hingga kini yang dilaporkan," ungkap Sri, Senin (30/1/2012), saat dihubungi.
Dia mengatakan, proses evakuasi terhadap seluruh mobil hingga sata ini masih terus dilakukan. "Masih ada mobil yang dievakuasi. Ini masuk wilayah Koorlantas Mabes Polri. Untuk data mobilnya, kami belum dapat dari Mabes," ujar Sri.
Akibat proses evakuasi yang terjadi di tengah kepadatan masyarakat yang hendak pergi bekerja, kemacetan pun tak terelakan. Kemacetan, kata Sri, sudah sepanjang 5 kilometer dari titik kecelakaan terjadi. "Ekor kemacetan sudah sampai Cimanggis, padat sekali," paparnya.
Karena itu, masyarakat diimbau yang belum masuk ruas tol Jagorawi untuk mengambil alternatif jalan lain.

Popular posts from this blog

Gang Sartana

-
Sartana bisa disebut nama gang orang Minahasa/Manado yang pernah ada di Jakarta pada era tahun 1960-70an. Pada umumnya mereka ini berasal dari sub etnik-Toulour , yakni orang-orang Tondano dan Passo Kakas, sebagai kaum urban yang bermigrasi ke Ibukota Republik Indonesia, Jakarta . Dilihat dari perspektif migrasi pada umumnya anak-anak muda Minahasa ke Jakarta bukan sekedar didorong oleh kondisi sosial ekonomi di daerah asal untuk mencari lapangan kerja di Jakarta (push-factors), tetapi juga karena daya tarik kota Jakarta sebagai kota metropolitan (pull factors). Daya tarik ini dipengaruhi oleh saudara atau temannya yang sudah lebih dahulu ke Jakarta, sehingga diambil keputusan untuk jadi urban di kota metropolitan tersebut. Selain itu, pihak-pihak yang cukup signifikan mempengaruhi keputusan pergi ke Jakarta adalah para mantan pemberontak Permesta yang sudah sejak pasca pergolakan permesta berada di Jawa/Jakarta (catatan: kebanyakan dari ex-Permesta yang direkrut menjadi pasu
Read more

dr. Soemarno Sosroatmodjo, Gubernur keempat jakarta

-
Image
Lahir di Curahsuko, Rambipuji sebagai putera dari Manghoerodin Sosroatmojo yang terakhir menjabat sebagai asisten wedono. Soemarno kecil sering di titipkan di rumah bibinya di daerah Wetan Kantor, Jember. Nah karena tinggal di daerah Wetan Kantor ini, sekolahnya pun di HIS Jember yang cukup dekat dengan rumah bibinya (sekarang SMP 2 Jember). Soemarno tinggal dengan bibinya mengingat ayahnya yang asisten wedono selalu berpindah-pindah tempat, dari Silo, Ambulu, Panji (Situbondo) sampai ke Jati Banteng (dekat Besuki). Salah satu guru beliau tinggal di Hotel Djember yang sekarang tinggal sejarah (sekarang BRI Alun-Alun).
Read more