Posts

Showing posts from March, 2012

Bang Pi'i

Dialah jagoan Senen legendaris. Bukan sekedar sangar-sangaran belaka, tapi berjuang demi Republik juga walau kemudian dicap hitam karena jadi pengikut Sukarno. Salah satu penghuni khas Pasar Senen adalah orang orang dunia hitam dari kelompok Cobra. Ini adalah sebuah organisasi ala mafia jaman dulu, yang dibentuk oleh Bang Pi’i, asli Betawi. Syafei nama aslinya, yang hidup sejak kecil sebagai anak gelandangan di jalanan jalanan Pasar Senen. Sejak umur lima tahun sudah menjadi anak yatim. Ia yang mencari makan untuk adik-adiknya. Sejak umur lima belas tahun ia sudah mengorganisir ribuan preman, pencopet, penjambret. [1] Iman syafei lahir Agustus 1923, di Kampung Bangka, Kebayoran baru. Syafei sudah berkegiatan di Senen sebelum pendudukan Jepang. Konon, ia berasal dari keluarga sederhana dan nasionalis. Imam Syafei pernah menghuni LOG, sebuah penjara khusus untuk anak-anak nakal pada masa Hindia Belanda. [2] Mendirikan perkumpulan, Kumpulan 4 sen—dimana dia mengumpulkan para rakyat

Gang Sartana

Sartana bisa disebut nama gang orang Minahasa/Manado yang pernah ada di Jakarta pada era tahun 1960-70an. Pada umumnya mereka ini berasal dari sub etnik-Toulour , yakni orang-orang Tondano dan Passo Kakas, sebagai kaum urban yang bermigrasi ke Ibukota Republik Indonesia, Jakarta . Dilihat dari perspektif migrasi pada umumnya anak-anak muda Minahasa ke Jakarta bukan sekedar didorong oleh kondisi sosial ekonomi di daerah asal untuk mencari lapangan kerja di Jakarta (push-factors), tetapi juga karena daya tarik kota Jakarta sebagai kota metropolitan (pull factors). Daya tarik ini dipengaruhi oleh saudara atau temannya yang sudah lebih dahulu ke Jakarta, sehingga diambil keputusan untuk jadi urban di kota metropolitan tersebut. Selain itu, pihak-pihak yang cukup signifikan mempengaruhi keputusan pergi ke Jakarta adalah para mantan pemberontak Permesta yang sudah sejak pasca pergolakan permesta berada di Jawa/Jakarta (catatan: kebanyakan dari ex-Permesta yang direkrut menjadi pasu

Gang of Nine

DI dunia remang-remang, nama “Gang of Nine” menjadi legenda. Dibekingi Keluarga Cendana dan petinggi militer, segala sepak terjangnya hampir tak tersentuh. Taipan Tommy Winata-bersama Sugianto Kusuma alias Aguan-disebut-sebut sebagai godfather-nya. Bisnis mereka terentang dari properti hingga judi, dari obat terlarang hingga otomotif. Benarkah? Dalam wawancara dengan TEMPO, Tommy membantah keras seluruh keterlibatannya di situ. Malah, “Gua baru dengar (nama kelompok itu) sekarang,” katanya. Tapi sejumlah sumber, termasuk mantan preman dan bandar judi Anton Medan, mempercayai keberadaannya. Isi perut “Geng Sembilan” berikut ini dirinci berdasarkan keterangan mereka. Kecuali Tommy dan Yorrys, yang juga membantah, beberapa nama yang ada di sini tidak dapat dikontak oleh TEMPO. * Tommy Winata Mengendalikan Bank Artha Graha, yang dulu bernama Bank Propelat, milik Kodam Siliwangi. Bank Artha Graha adalah pilar utama kerajaan bisnis Tommy: Grup Artha Graha. * Sugianto Kusuma (Aguan)