Bom guncang Jakarta, 11 tewas
JAKARTA - Dua ledakan bom mengguncang Jakarta, Jumat (17/7) pagi tadi, masing - masing di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton Jakarta menewaskan sembilan orang. Sementara itu di pintu tol Muara Angke, Jakarta Utara sebuah mobil meledak dan menewaskan dua orang. Pukul 07.40 dua hotel mewah yakni JW Marriott dan Ritz Carlton dibom, dan hingga berita ini diturunkan pukul 11.30 polisi menyatakan 9 tewas dan 52 orang luka dirawat di rumah sakit Medistra, MMC dan RS Pertamina Jakarta. Dari sejumlah korban, 17 orang di antaranya warga negara asing (WNA).
Sedangkan ledakan susulan di Muara Angke diperoleh informasi dari Mabes Polri bukan ledakan bom namun mobil yang terbakar akibat korsleting accu.
Jumlah korban tewas dari ledakan bom diperkirakan masih bertambah karena datanya masih simpang siur.
Kejadian ledakan yang terjadi di JW Marriott dan Ritz Carlton hampir bersamaan dengan selisih waktu sekitar dua menit. Ledakan pertama di JW Marriottt pukul 07.40, selang dua menit kemudian bom juga meledak di Hotel Ritz Carlton. Kedua hotel tersebut berlokasi berdekatan. Akibat ledakan tersebut, lantai dasar hancur dan penghuni hotel langsung berhamburan keluar hotel. Selain itu pecahan kaca juga hancur hingga puluhan meter dari hotel. Keterangan dari para saksi menyebutkan, ledakan diawali oleh ledakan di hotel JW Marriottt. Namun ledakan di JW Marriott tidak terlalu besar.
"Waktu itu saya sedang ada di lobi, pertama saya mendengar suara bom dari Marriottt, suasana panik tapi baru beberapa menit terjadi benar-benar ledakan keras di lantai 2 restoran atau kurang lebih di atas saya," kata Fika front ofiice yang berada di lobi hotel Ritz Carlton.
Usai mendengar ledakan, seluruh penghuni hotel berhamburan. Termasuk yang ada di ruang massage. Mereka keluar dengan muka berdarah dan muka ditutup.
"Kalau di tempat saya cuman mendengar ledakan besar dan getaran yang sangat besar," jelasnya.
Saksi lain mengatakan, selain terdengar ledakan keras hingga lantai 26 hotel tersebut, juga tembok hotel terasa bergoyang. "Terasa ada goyangan seperti gempa bumi," kata salah seorang penghuni hotel.
Petugas Instalasi Gawat Darurat RS Jakarta Safrudin mengatakan, setidaknya 10 korban telah dilarikan ke rumah sakit itu. "Mereka dalam kondisi luka parah, luka sedang, dan luka ringan," kata dia pukul 11.00.
Rumah Sakit MMC Kuningan hingga pukul 11.00 telah menerima 29 orang korban ledakan bom di hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton yang terjadi Jumat pagi. Hal ini terungkap ketika manajemen rumah sakit menempel nama korban di salah satu pintu masuk rumah sakit. Para korban ratarata mengalami luka-luka terkeba pecahan kaca dan barang-barang lain di di hotel.
Selain di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, ledakan bom siang tadi pukul 10.30 WIB, juga terjadi di kawasan pintu tol Muara Angke Jakarta Utara. Ledakan diperkirakan juga besar, karena menewaskan dua orang.
Sumber ledakan tersebut diduga berasal dari sebuah mobil yang terparkir di dekat kompleks perumahan toko di kawasan pelelangan ikan, Muara Angke.
Bom bunuh diri
Sedangkan polisi hingga kini belum bisa menyimpulkan pelaku peledakan tersebut. Hanya saja dari informasi yang berkembang diduga dua bom yang meledak hampir bersamaan itu adalah bom bunuh diri.
Aparat kepolisian sudah memastikan bahwa ledakan itu berasal dari bom. Namun, dari mana bom dan siapa pelaku peledakan belum diketahui pasti.
Salah seorang sumber di kepolisian mengatakan, bom yang meledak di dua hotel itu hampir mirip dengan ledakan bom di Marriott beberapa waktu lalu. "Jadi, ada kemungkinan ledakan dua bom ini adalah bom bunuh diri," ujar dia.
Seorang saksi mata juga mengaku melihat mayat yang tampaknya seorang pengebom bunuh diri. Greg Woolstencroft mengungkapkan, dirinya mendengar ledakan pertama di Hotel Marriottdan kemudian disusul ledakan kedua di Ritz Carlton.
"Saya berlari ke Ritz-Carlton dan melihat ada ledakan bom besar di area restoran," kata pria asing tersebut yang saat itu tengah berada di apartemennya di dekat Hotel Ritz Carlton.
"Di dalam hotel saya menemukan satu jenazah yang tampaknya seperti pengebom bunuh diri. Itu kelihatan seperti seseorang yang telah menjadi pengebom bunuh diri atau seseorang yang sangat, sangat dekat dengan ledakan," tuturnya seperti dikutip CNN , Jumat (17/7).
Menko Polkam Widodo AS menegaskan, jenis bom tersebut termasuk berdaya ledak tinggi (high explosive). "Ini jenisnya high explosive," kata Widodo tampak didampingi Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri, Kepala BIN Syamsir Siregar, dan Gubernur DKI Fauzi Bowo.
Mengenai kemungkinan keterkiatan bom ini dengan terorisme, Widodo belum bisa memastikan. "Beri ruang dulu pada tim penyidik untuk melakukan identifikasi lebih lanjut terkait hal ini," kata Widodo. vv/dtc-yan
Sumber : Wawasan Digital
Sedangkan ledakan susulan di Muara Angke diperoleh informasi dari Mabes Polri bukan ledakan bom namun mobil yang terbakar akibat korsleting accu.
Jumlah korban tewas dari ledakan bom diperkirakan masih bertambah karena datanya masih simpang siur.
Kejadian ledakan yang terjadi di JW Marriott dan Ritz Carlton hampir bersamaan dengan selisih waktu sekitar dua menit. Ledakan pertama di JW Marriottt pukul 07.40, selang dua menit kemudian bom juga meledak di Hotel Ritz Carlton. Kedua hotel tersebut berlokasi berdekatan. Akibat ledakan tersebut, lantai dasar hancur dan penghuni hotel langsung berhamburan keluar hotel. Selain itu pecahan kaca juga hancur hingga puluhan meter dari hotel. Keterangan dari para saksi menyebutkan, ledakan diawali oleh ledakan di hotel JW Marriottt. Namun ledakan di JW Marriott tidak terlalu besar.
"Waktu itu saya sedang ada di lobi, pertama saya mendengar suara bom dari Marriottt, suasana panik tapi baru beberapa menit terjadi benar-benar ledakan keras di lantai 2 restoran atau kurang lebih di atas saya," kata Fika front ofiice yang berada di lobi hotel Ritz Carlton.
Usai mendengar ledakan, seluruh penghuni hotel berhamburan. Termasuk yang ada di ruang massage. Mereka keluar dengan muka berdarah dan muka ditutup.
"Kalau di tempat saya cuman mendengar ledakan besar dan getaran yang sangat besar," jelasnya.
Saksi lain mengatakan, selain terdengar ledakan keras hingga lantai 26 hotel tersebut, juga tembok hotel terasa bergoyang. "Terasa ada goyangan seperti gempa bumi," kata salah seorang penghuni hotel.
Petugas Instalasi Gawat Darurat RS Jakarta Safrudin mengatakan, setidaknya 10 korban telah dilarikan ke rumah sakit itu. "Mereka dalam kondisi luka parah, luka sedang, dan luka ringan," kata dia pukul 11.00.
Rumah Sakit MMC Kuningan hingga pukul 11.00 telah menerima 29 orang korban ledakan bom di hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton yang terjadi Jumat pagi. Hal ini terungkap ketika manajemen rumah sakit menempel nama korban di salah satu pintu masuk rumah sakit. Para korban ratarata mengalami luka-luka terkeba pecahan kaca dan barang-barang lain di di hotel.
Selain di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, ledakan bom siang tadi pukul 10.30 WIB, juga terjadi di kawasan pintu tol Muara Angke Jakarta Utara. Ledakan diperkirakan juga besar, karena menewaskan dua orang.
Sumber ledakan tersebut diduga berasal dari sebuah mobil yang terparkir di dekat kompleks perumahan toko di kawasan pelelangan ikan, Muara Angke.
Bom bunuh diri
Sedangkan polisi hingga kini belum bisa menyimpulkan pelaku peledakan tersebut. Hanya saja dari informasi yang berkembang diduga dua bom yang meledak hampir bersamaan itu adalah bom bunuh diri.
Aparat kepolisian sudah memastikan bahwa ledakan itu berasal dari bom. Namun, dari mana bom dan siapa pelaku peledakan belum diketahui pasti.
Salah seorang sumber di kepolisian mengatakan, bom yang meledak di dua hotel itu hampir mirip dengan ledakan bom di Marriott beberapa waktu lalu. "Jadi, ada kemungkinan ledakan dua bom ini adalah bom bunuh diri," ujar dia.
Seorang saksi mata juga mengaku melihat mayat yang tampaknya seorang pengebom bunuh diri. Greg Woolstencroft mengungkapkan, dirinya mendengar ledakan pertama di Hotel Marriottdan kemudian disusul ledakan kedua di Ritz Carlton.
"Saya berlari ke Ritz-Carlton dan melihat ada ledakan bom besar di area restoran," kata pria asing tersebut yang saat itu tengah berada di apartemennya di dekat Hotel Ritz Carlton.
"Di dalam hotel saya menemukan satu jenazah yang tampaknya seperti pengebom bunuh diri. Itu kelihatan seperti seseorang yang telah menjadi pengebom bunuh diri atau seseorang yang sangat, sangat dekat dengan ledakan," tuturnya seperti dikutip CNN , Jumat (17/7).
Menko Polkam Widodo AS menegaskan, jenis bom tersebut termasuk berdaya ledak tinggi (high explosive). "Ini jenisnya high explosive," kata Widodo tampak didampingi Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri, Kepala BIN Syamsir Siregar, dan Gubernur DKI Fauzi Bowo.
Mengenai kemungkinan keterkiatan bom ini dengan terorisme, Widodo belum bisa memastikan. "Beri ruang dulu pada tim penyidik untuk melakukan identifikasi lebih lanjut terkait hal ini," kata Widodo. vv/dtc-yan
Sumber : Wawasan Digital