PRESIDEN SBY: TINDAK TEGAS PELAKU BOM KUNINGAN
Jakarta, 17/7/2009 (Kominfo-Newsroom) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa Negara akan menindak tegas pelaku dan otak pemboman di dua hotel mewah di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Jum�at (17/9) pagi yang menewaskan sembilan orang tersebut.
“Saya bersumpah, demi rakyat Indonesia yang saya cintai, negara dan pemerintah akan melakukan tindakan tegas, tepat, dan benar terhadap pelaku pemboman, termasuk otaknya, ataupun kejahatan-kejahatan lain yang mungkin dan akan terjadi di negara tercinta ini,” kata Presiden saat menggelar keterangan pers di kantor kepresidenan Jakarta, Jumat (17/7).
Menurut Presiden, aksi-aksi teror yang keji dan tidak bertanggung jawab semacam ini membuat apa yang telah dibangun selama hampir lima tahun terakhir melalui kerja keras dan tetes keringat seluruh rakyat Indonesia lagi-lagi mengalami goncangan dan kemunduran.
“Lagi-lagi dampak buruknya harus dipikul oleh seluruh rakyat Indonesia, minus mereka yang melakukan tindakan tidak bertanggung jawab ini,” katanya.
Presiden menyebutkan, ada gerakan-gerakan di masyarakat yang memang menginginkan terjadinya kekacauan pasca penyelenggaraan pemilihan umum presiden (Pilpres) 8 Juli 2009 yang lalu.
Peristiwa ini terjadi ketika rakyat merasa prihatin akan kegaduhan politik di tingkat elite disertai ucapan-ucapan yang menurut Presiden bernada menghasut dan memelihara suhu panas dan penuh permusuhan.
Presiden meminta jajaran kepolisian dan pihak berwenang untuk mengusut secara tuntas apakah peristiwa Bom Mega Kuningan ini terkait persoalan politis atau tidak. Terkait atau tidak dalang peristiwa ini harus ditangkap.
“Saya juga menginstruksikan kepada penegak hukum untuk megadili siapa saja yang terlibat, siapa pun dia, apapun status dan latar belakang politiknya,� ujarnya.
Sebelum menyampaikan keterangan persnya, Presiden mengelar rapat mendadak terkait ledakan bom di Mega Kuningan Jakarta, Jumat (17/7) pagi.
Rapat tersebut dihadiri Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa, Menteri Kominfo M. Nuh, Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri dan Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso. (T.Ys/tr/toeb)
Sumber: Kompas.com
“Saya bersumpah, demi rakyat Indonesia yang saya cintai, negara dan pemerintah akan melakukan tindakan tegas, tepat, dan benar terhadap pelaku pemboman, termasuk otaknya, ataupun kejahatan-kejahatan lain yang mungkin dan akan terjadi di negara tercinta ini,” kata Presiden saat menggelar keterangan pers di kantor kepresidenan Jakarta, Jumat (17/7).
Menurut Presiden, aksi-aksi teror yang keji dan tidak bertanggung jawab semacam ini membuat apa yang telah dibangun selama hampir lima tahun terakhir melalui kerja keras dan tetes keringat seluruh rakyat Indonesia lagi-lagi mengalami goncangan dan kemunduran.
“Lagi-lagi dampak buruknya harus dipikul oleh seluruh rakyat Indonesia, minus mereka yang melakukan tindakan tidak bertanggung jawab ini,” katanya.
Presiden menyebutkan, ada gerakan-gerakan di masyarakat yang memang menginginkan terjadinya kekacauan pasca penyelenggaraan pemilihan umum presiden (Pilpres) 8 Juli 2009 yang lalu.
Peristiwa ini terjadi ketika rakyat merasa prihatin akan kegaduhan politik di tingkat elite disertai ucapan-ucapan yang menurut Presiden bernada menghasut dan memelihara suhu panas dan penuh permusuhan.
Presiden meminta jajaran kepolisian dan pihak berwenang untuk mengusut secara tuntas apakah peristiwa Bom Mega Kuningan ini terkait persoalan politis atau tidak. Terkait atau tidak dalang peristiwa ini harus ditangkap.
“Saya juga menginstruksikan kepada penegak hukum untuk megadili siapa saja yang terlibat, siapa pun dia, apapun status dan latar belakang politiknya,� ujarnya.
Sebelum menyampaikan keterangan persnya, Presiden mengelar rapat mendadak terkait ledakan bom di Mega Kuningan Jakarta, Jumat (17/7) pagi.
Rapat tersebut dihadiri Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa, Menteri Kominfo M. Nuh, Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri dan Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso. (T.Ys/tr/toeb)
Sumber: Kompas.com