Macaroni, Kandui Tak Masuk di Pulau Mentawai
Kandui dan Macaroni tidak tercatat dalam daftar nama pulau hasil rapat pembinaan
VIVAnews - Saat situs luar negeri yang berkedudukan di Toronto, Kanada, memunculkan tiga pulau di Indonesia diperjualbelikan, beragam tanggapan bermunculan.
Laman situs www.privateislandonline.com menjual Pulau Siloina, Kandui, dan Macaroni, secara terbuka. Pulau Siloinak ditawarkan seharga US$ 1,6 juta. Pulau Macaroni dijual seharga US$ 4 juta dan Kandui dihargai US$ 8 juta.
Saat ditelusuri keberadaan tiga pulau tersebut, ternyata Kandui dan Macaroni tidak tercatat dalam daftar nama pulau hasil rapat pembinaan dan pembakuan nama pulau di Mentawai. Secara geografis, Kabupaten Mentawai terdiri dari 10 kecamatan dan tersebar di tiga pulau besar--Siberut, Sipora, Pagai.
Tiap-tiap kecamatan hampir memiliki sejumlah pulau-pulau kecil. Tak kurang tercatat sebanyak 99 pulau kecil berada di 10 kecamatan di Mentawai menurut data yang diperoleh VIVAnews dari Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar.
Nama-nama seperti Pulau Kandui dan Pulau Macaroni ternyata tidak tertera dalam 99 besar dan pulau kecil yang ada di Kabuapten Kepulauan Mentawai. Hanya Pulau Siloina yang terifentarisir tercatat dalam salah satu pulau di Kecamatan Siberut Barat Daya.
Secara geografis, Siloina berada pada 01.46.49 LS--99.17.45 BT. Pulau tersebut tercatat sebagai kawasan pariwisata. Siloina deikelola PT Mentawai Surak Wisata, kerjasama modal asing dengan nasional.
Menurut informasi Disbudpar Mentawai, Kandui Resort berada di Pulau Karangmajat yang dikelola perusahaan pribumi yakni PT Bangun Kandui. Sedangkan Macaroni Resort dikelola PT Internusa Bahagia yang berada di Pulau Sinian, Desa Silabu.
Wakil Bupati Mentawai Yudas Sabagalet yang ditemui di Padang mengatakan, iklan di situs asing tersebut keliru. "Macaroni dan Kandui itu bukan pulau, tapi resort," kata Yudas.
Sejauh ini, baru pengelola resort di Pulau Siloina yang mengatakan akan menjual saham yang dimilikinya. Sedangkan pemilik resort Macaroni dan Kandui, sampai saat ini belum angkat bicara.
VIVAnews - Saat situs luar negeri yang berkedudukan di Toronto, Kanada, memunculkan tiga pulau di Indonesia diperjualbelikan, beragam tanggapan bermunculan.
Laman situs www.privateislandonline.com menjual Pulau Siloina, Kandui, dan Macaroni, secara terbuka. Pulau Siloinak ditawarkan seharga US$ 1,6 juta. Pulau Macaroni dijual seharga US$ 4 juta dan Kandui dihargai US$ 8 juta.
Saat ditelusuri keberadaan tiga pulau tersebut, ternyata Kandui dan Macaroni tidak tercatat dalam daftar nama pulau hasil rapat pembinaan dan pembakuan nama pulau di Mentawai. Secara geografis, Kabupaten Mentawai terdiri dari 10 kecamatan dan tersebar di tiga pulau besar--Siberut, Sipora, Pagai.
Tiap-tiap kecamatan hampir memiliki sejumlah pulau-pulau kecil. Tak kurang tercatat sebanyak 99 pulau kecil berada di 10 kecamatan di Mentawai menurut data yang diperoleh VIVAnews dari Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar.
Nama-nama seperti Pulau Kandui dan Pulau Macaroni ternyata tidak tertera dalam 99 besar dan pulau kecil yang ada di Kabuapten Kepulauan Mentawai. Hanya Pulau Siloina yang terifentarisir tercatat dalam salah satu pulau di Kecamatan Siberut Barat Daya.
Secara geografis, Siloina berada pada 01.46.49 LS--99.17.45 BT. Pulau tersebut tercatat sebagai kawasan pariwisata. Siloina deikelola PT Mentawai Surak Wisata, kerjasama modal asing dengan nasional.
Menurut informasi Disbudpar Mentawai, Kandui Resort berada di Pulau Karangmajat yang dikelola perusahaan pribumi yakni PT Bangun Kandui. Sedangkan Macaroni Resort dikelola PT Internusa Bahagia yang berada di Pulau Sinian, Desa Silabu.
Wakil Bupati Mentawai Yudas Sabagalet yang ditemui di Padang mengatakan, iklan di situs asing tersebut keliru. "Macaroni dan Kandui itu bukan pulau, tapi resort," kata Yudas.
Sejauh ini, baru pengelola resort di Pulau Siloina yang mengatakan akan menjual saham yang dimilikinya. Sedangkan pemilik resort Macaroni dan Kandui, sampai saat ini belum angkat bicara.