Gadis Palestina dikurung Orangtuanya di kamar mandi selama 10 tahun
Sungguh malang. Seorang gadis Palestina dikurung ayahnya di dalam sebuah ruangan sempit dan gelap selama 10 tahun terakhir. Untungnya dia berhasil bebas saat usianya menginjak 20 tahun.
Baraa Melhem (20), nama gadis tersebut, berhasil dibebaskan oleh Kepolisian Palestina yang ada di Kota Qalqiliya, Tepi Barat, pada Sabtu (21/1) waktu setempat. Tepatnya setelah salah seorang kerabatnya melapor kepada polisi soal kondisi yang dialami Melhem.
Bisa menghirup udara segar dan kembali melihat matahari setelah nyaris 1 dekade dikurung oleh sang ayah, Melhem mengaku bahagia. "Saya bahagia sekarang. Hidup saya baru saja dimulai," ucapnya seperti dilansir oleh Daily Mail,
Melhem menuturkan, selama dikurung, dirinya sering dipukuli oleh sang ayah dengan kabel listrik dan tongkat. Dia hanya diperbolehkan keluar saat tengah malam untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. Setiap hari, Melhem juga hanya diberi sebuah apel sebagai makanannya.
Sang ayah kandung, Hassan Melhem (49) dan ibu tirinya hanya memberikannya sehelai selimut dan sebuah silet. Kedua orangtuanya bahkan mendorong Melhem untuk bunuh diri dengan silet tersebut. Melhem ingin kabur, namun sang ayah selalu mengancam akan memperkosa dan membunuhnya.
"Saya tidak membenci ayah saya. Tapi saya benci dengan perlakuannya terhadap saya. Kenapa dia melakukan hal ini kepada saya? Saya tidak mengerti," ucapnya.
Juru bicara Kepolisian Palestina, Adnan Damiri menuturkan, kondisi Melhem sangat menyedihkan saat ditemukan. Dia hanya mengenakan selimut. Pakaian yang dikenakan pun sudah sangat usang dan tak layak pakai. Dia ditemukan dalam sebuah kamar mandi sempit dengan ukuran sekitar 1x1 meter dengan jendela sangat kecil.
Ketika dibawa keluar rumah, Melhem pun merasa sangat silau dengan sinar matahari. Maklum saja, sudah 10 tahun dia tidak melihat matahari secara langsung. "Apakah itu matahari? Apakah itu matahari yang saya mimpikan selama ini?" tanya Melhem kepada polisi yang mendampinginya.
Melhem mulai dikurung sang ayah setelah dirinya kabur dari rumah pada usia 10 tahun. Polisi menemukannya dan membawanya kembali ke rumah. Sang ayah lantas memaksanya untuk menandatangani pernyataan bahwa dirinya tidak ingin kembali ke sekolah.
Saat ini, Melhem tinggal bersama ibu kandungnya, Maysoun di Yerusalem. Melhem mengaku sangat bahagia dengan rumah barunya. Dan kini, ia pun memiliki kamar dan kasur sendiri. "Ini adalah surga. Jika Anda selalu bebas selama ini, Anda tidak akan menghargainya. Tapi bagi seseorang seperti saya, yang merasakan pahitnya dikurung, ini adalah surga," tandasnya.
Orangtua Melhem bercerai ketika usianya menginjak 4 tahun. Sang ayah mendapatkan hak asuh atasnya, sedangkan sang ibu tinggal terpisah dengannya. Melhem pun tinggal bersama sang ayah kandung dan ibu tirinya. Kini, keduanya telah ditahan.