Bus Maju Jaya Maut, Kecelakaan Terburuk di Sumedang
Kamis, 02
Pebruari 2012 13:21 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,
SUMEDANG -- Jumlah korban kecelakaan bus PO Maju Jaya yang masuk jurang di
jalur Wado - Sumedang yang mencapai 12 orang tewas dan 18 luka-luka merupakan
kejadian kecelakaan lalu lintas terburuk yang terjadi di Kabupaten Sumedang.
"Selama saya bertugas di instalasi kamar jenazah RSUD Sumedang ini, baru sekarang ini menerima kiriman jenazah korban kecelakaan lalu lintas dalam jumlah banyak, ada 12 orang yang masuk ke sini Rabu malam," kata Petugas instalasi kamar jenazah RSUD Sumedang, Dadang, Kamis.
Awalnya instalasi pemulasaraan jenazah itu mendapat kiriman sepuluh korban tewas yang meninggal dunia di lokasi kejadian, kemudian malam harinya tambah dua orang yang meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit itu.
Menurut Dadang, akibat banyaknya jenazah yang masuk penyimpanan juga terpaksa di tempatkan di blankar karena meja yang ada tidak mencukupi. "Sekitar lima tahun lalu memang ada kejadian kecelakaan dengan korban cukup banyak, namun tidak sebanyak seperti malam tadi," kata Dadang.
Meski demikian, pihaknya tetap bekerja ekstra untuk membantu proses visum korban tewas dalam kecelakaan lalu lintas itu. Rata-rata korban mengalami benturan pada bagian kepala serta mengalami patah tulang pada bagian kaki, tangan serta bagian lainnya.
"Para korban mengalami patah tulang dan yang fatal luka pada bagian kepala akibat benturan pada kabin dan jok bus itu," kata Dadang. Sementara itu sekitar sembilan korban tewas sudah dijemput oleh keluarganya pada Kamis dinihari, sedangkan tiga korban lainnya dijemput pada pagi ini.
Sedangkan 18 penumpang yang selamat mengalami luka berat dan ringan, saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Sumedang, termasuk sopir bus Asep (37) yang menderita luka ringan.
"Selama saya bertugas di instalasi kamar jenazah RSUD Sumedang ini, baru sekarang ini menerima kiriman jenazah korban kecelakaan lalu lintas dalam jumlah banyak, ada 12 orang yang masuk ke sini Rabu malam," kata Petugas instalasi kamar jenazah RSUD Sumedang, Dadang, Kamis.
Awalnya instalasi pemulasaraan jenazah itu mendapat kiriman sepuluh korban tewas yang meninggal dunia di lokasi kejadian, kemudian malam harinya tambah dua orang yang meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit itu.
Menurut Dadang, akibat banyaknya jenazah yang masuk penyimpanan juga terpaksa di tempatkan di blankar karena meja yang ada tidak mencukupi. "Sekitar lima tahun lalu memang ada kejadian kecelakaan dengan korban cukup banyak, namun tidak sebanyak seperti malam tadi," kata Dadang.
Meski demikian, pihaknya tetap bekerja ekstra untuk membantu proses visum korban tewas dalam kecelakaan lalu lintas itu. Rata-rata korban mengalami benturan pada bagian kepala serta mengalami patah tulang pada bagian kaki, tangan serta bagian lainnya.
"Para korban mengalami patah tulang dan yang fatal luka pada bagian kepala akibat benturan pada kabin dan jok bus itu," kata Dadang. Sementara itu sekitar sembilan korban tewas sudah dijemput oleh keluarganya pada Kamis dinihari, sedangkan tiga korban lainnya dijemput pada pagi ini.
Sedangkan 18 penumpang yang selamat mengalami luka berat dan ringan, saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Sumedang, termasuk sopir bus Asep (37) yang menderita luka ringan.
Redaktur: Heri Ruslan
Sumber: antara