Detik-detik Tabrakan Maut di Cisarua
Jakarta detik.com -
Hendrik (43) benar-benar shock saat melihat kecelakaan
maut bus Karunia Bakti dan bus Doa Ibu di depan tokonya, Mandiri Mitra
Usaha di kawasan Pasar Cisarua, Puncak, Bogor. Apalagi dia menyaksikan
seorang penjual bakso, yang berada 5 meter dari tempat dia berdiri,
terpental ke jurang diseruduk bus.
Hendrik mengaku tidak melihat bagaimana awal kejadiaan naas itu. Kejadiannya begitu cepat. Sekitar pukul 18.30 WIB, Jumat (10/2/2012) saat dirinya berada di kantornya, sekonyong-konyong suara keras laiknya ban bus pecah mengejutkannya. Duaarrr!!
Ternyata ada bus Karunia Bakti menabrak banyak kendaraan, termasuk bus Doa Ibu. "Spontan saya keluar dan saya melihat bus Doa Ibu sudah menabrak angkot dan menarik Avanza," tutur Hendrik kepada detikcom, Sabtu (11/2/2012) dini hari.
Toyota Avanza yang terseret bus Doa Ibu lalu menabrak Nissan Grand Livina. "Avanza terjepit antara bus Doa Ibu dan Grand Livina," kata Hendrik.
Kondisi Avanza yang terjepit, tutur Hendrik, sangat memprihatinkan. Mobil tersebut perlahan ringsek dan sopir yang ada di dalamnya terjepit. "Kondisinya sangat mengerikan, sudah nggak kegambar ngerinya," ujarnya.
Sementara bus Karunia Bakti, sebelum nyungsep ke dalam tebing di tepi jalan sempat menabrak beberapa motor yang terparkir di depan pertokoan Mandiri Mitra Usaha. Motor Hendrik juga turut jadi korban.
Bus Karunia Bakti kemudian menghajar warung bakso yang tengah dipadati pembeli. "Saya melihat pedagang bakso tertabrak dan terpental ke jurang," kisah Hendrik.
Hendrik shock berat dengan peristiwa tersebut. Sebab, dia bisa saja menjadi korban kalau tidak masuk ke dalam tokonya. Beberapa saat sebelumnya, Hendrik dan beberapa rekannya sempat nongkrong di depan tokonya itu, persis di dekat motor-motor yang terparkir dan ringsek dihajar bus.
Kecelakaan maut ini menewaskan 14 orang. Kecelakaan ini juga mengakibatkan 46 orang luka-luka. Para korban luka dirawat di RS Paru Cisarua dan RS PMI Bogor, sebagian besar mengalami patah tulang.
Hingga saat ini, kecelakaan maut masih diselidiki aparat kepolisian dan KNKT. Diduga rem bus Karunia Bakti Z 1795 DA jurusan Garut-Jakarta itu blong, tidak berfungsi.
(ahy/asy)
Hendrik mengaku tidak melihat bagaimana awal kejadiaan naas itu. Kejadiannya begitu cepat. Sekitar pukul 18.30 WIB, Jumat (10/2/2012) saat dirinya berada di kantornya, sekonyong-konyong suara keras laiknya ban bus pecah mengejutkannya. Duaarrr!!
Ternyata ada bus Karunia Bakti menabrak banyak kendaraan, termasuk bus Doa Ibu. "Spontan saya keluar dan saya melihat bus Doa Ibu sudah menabrak angkot dan menarik Avanza," tutur Hendrik kepada detikcom, Sabtu (11/2/2012) dini hari.
Toyota Avanza yang terseret bus Doa Ibu lalu menabrak Nissan Grand Livina. "Avanza terjepit antara bus Doa Ibu dan Grand Livina," kata Hendrik.
Kondisi Avanza yang terjepit, tutur Hendrik, sangat memprihatinkan. Mobil tersebut perlahan ringsek dan sopir yang ada di dalamnya terjepit. "Kondisinya sangat mengerikan, sudah nggak kegambar ngerinya," ujarnya.
Sementara bus Karunia Bakti, sebelum nyungsep ke dalam tebing di tepi jalan sempat menabrak beberapa motor yang terparkir di depan pertokoan Mandiri Mitra Usaha. Motor Hendrik juga turut jadi korban.
Bus Karunia Bakti kemudian menghajar warung bakso yang tengah dipadati pembeli. "Saya melihat pedagang bakso tertabrak dan terpental ke jurang," kisah Hendrik.
Hendrik shock berat dengan peristiwa tersebut. Sebab, dia bisa saja menjadi korban kalau tidak masuk ke dalam tokonya. Beberapa saat sebelumnya, Hendrik dan beberapa rekannya sempat nongkrong di depan tokonya itu, persis di dekat motor-motor yang terparkir dan ringsek dihajar bus.
Kecelakaan maut ini menewaskan 14 orang. Kecelakaan ini juga mengakibatkan 46 orang luka-luka. Para korban luka dirawat di RS Paru Cisarua dan RS PMI Bogor, sebagian besar mengalami patah tulang.
Hingga saat ini, kecelakaan maut masih diselidiki aparat kepolisian dan KNKT. Diduga rem bus Karunia Bakti Z 1795 DA jurusan Garut-Jakarta itu blong, tidak berfungsi.
(ahy/asy)