Black Box Tertimbun Potongan Tubuh Korban Sukhoi
BOGOR-
Hingga kemarin, Black Box alias kotak hitam pesawat Sukhoi Superjet 100
yang terjatuh di Gunung Salak, Bogor, belum juga didapat. Namun, tim
SAR dari TNI mengaku telah melihat kotak hitam berwarna oranye itu
terperosok di dalam lembah terjal sedalam 40 meter dari Crash Point
(lokasi tabrakan,red). Keberadaannya semakin sulit diangkat karena
tertimbun potongan tubuh korban.
Hal itu dibenarkan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi. Ditemui Radar Bogor (Grup JPNN) di posko evakuasi Balai Embrio Ternak, Pasir Pogor, Cipelang, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Tatang menjelaskan, laporan tim SAR tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Dia optimis, hari ini kotak yang berisikan rekaman percakapan pilot dan menara kontrol tersebut dapat diangkat.
"Saya belum tahu pasti kondisinya. Tap yang jelas, hal ini kembali menumbuhkan harapan. Sekalian ini menjadi klarifikasi saya terkait berita-berita rumors bahwa kotak hitam sudah diketemukan," jelas Tatang.
KNKT tak akan menutup pintu kepada Pemerintah Rusia, bila ingin melakukan penyelidikan kotak hitam secara bersama. Perlu waktu yang tak sebentar untuk menyelesaikan penyelidikan kotak hitam. Tatang mengatakan, dari mulai pembukaan kotak hingga penyelidikan isi pembicaraan antara pilot dan menara pengawas, maka waktu yang dibutuhkan mencapai delapan bulan. “Kotak Hitam merupakan kewenangan pemerintah,” cetusnya.
Sementara itu, Koordinator Tim Evakuasi, Mayor Pasukan S Tambunan menjelaskan, kemarin pihaknya juga telah menemukan tiga jenazah korban di sekitar tebingan Gunung Salak. Satu korban ditemukan di hamparan Sungai Ciapus, sedangkan dua lainnya menggantung di tebing sekitar 40 meter dari permukaan tanah.
Semua kondisi tubuh mayat yang ditemukan tak utuh. Dua mayat hangus terbakar, sedangkan satu lainnya dalam kondisi tubuh tanpa tulang. Sementara cairan tubuhnya sudah keluar sehingga tubuh mayat mengecil.
“Satu jenazah yang tubuhnya ditemukan mengecil itu diidentifikasi sebagai awak pesawat. Itu karena pada tubuh jenazah dikenakan pakaian coverroll dan memiliki kulit putih layaknya orang Rusia,” jelas Tambunan.
Terkait kondisi pesawat, Tambunan menambahkan, 70 persen badan pesawat masih berwujud. Sayap dan dua mesin kabin kiri kanan juga masih ada. “Sebagian besar pesawat terjepit di antara frame pesawat termasuk di dalamnya ada penumpang. Tidak mudah untuk mengeluarkan korban yang berada di dalamnya,” sambungnya. (abe/yaz)
Hal itu dibenarkan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi. Ditemui Radar Bogor (Grup JPNN) di posko evakuasi Balai Embrio Ternak, Pasir Pogor, Cipelang, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Tatang menjelaskan, laporan tim SAR tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Dia optimis, hari ini kotak yang berisikan rekaman percakapan pilot dan menara kontrol tersebut dapat diangkat.
"Saya belum tahu pasti kondisinya. Tap yang jelas, hal ini kembali menumbuhkan harapan. Sekalian ini menjadi klarifikasi saya terkait berita-berita rumors bahwa kotak hitam sudah diketemukan," jelas Tatang.
KNKT tak akan menutup pintu kepada Pemerintah Rusia, bila ingin melakukan penyelidikan kotak hitam secara bersama. Perlu waktu yang tak sebentar untuk menyelesaikan penyelidikan kotak hitam. Tatang mengatakan, dari mulai pembukaan kotak hingga penyelidikan isi pembicaraan antara pilot dan menara pengawas, maka waktu yang dibutuhkan mencapai delapan bulan. “Kotak Hitam merupakan kewenangan pemerintah,” cetusnya.
Sementara itu, Koordinator Tim Evakuasi, Mayor Pasukan S Tambunan menjelaskan, kemarin pihaknya juga telah menemukan tiga jenazah korban di sekitar tebingan Gunung Salak. Satu korban ditemukan di hamparan Sungai Ciapus, sedangkan dua lainnya menggantung di tebing sekitar 40 meter dari permukaan tanah.
Semua kondisi tubuh mayat yang ditemukan tak utuh. Dua mayat hangus terbakar, sedangkan satu lainnya dalam kondisi tubuh tanpa tulang. Sementara cairan tubuhnya sudah keluar sehingga tubuh mayat mengecil.
“Satu jenazah yang tubuhnya ditemukan mengecil itu diidentifikasi sebagai awak pesawat. Itu karena pada tubuh jenazah dikenakan pakaian coverroll dan memiliki kulit putih layaknya orang Rusia,” jelas Tambunan.
Terkait kondisi pesawat, Tambunan menambahkan, 70 persen badan pesawat masih berwujud. Sayap dan dua mesin kabin kiri kanan juga masih ada. “Sebagian besar pesawat terjepit di antara frame pesawat termasuk di dalamnya ada penumpang. Tidak mudah untuk mengeluarkan korban yang berada di dalamnya,” sambungnya. (abe/yaz)