Sjamsuridjal, Gubernur kedua Jakarta



Sjamsuridjal menggantikan Suwiryo menjadi Walikota Jakarta pada 1951-1953. Sebelumnya dia adalah Walikota Bandung dan Solo. Masalah-masalah fasilitas hidup dasar sudah menjadi perhatiannya, seperti air, listrik, pendidikan, kesehatan dan pertanahan. Dia juga membangun pembangkit listrik di Ancol untuk mengatasi masalah listrik yang byar-pet, membangun sarana pengolahan air di Karet, menambah pipa dan suplai air dari Bogor.

Sjamsuridjal Lahir di Karanganyar (Kedu) pada tanggal 11 Oktober 1903. Ia sekolah di ELS, HBS kemudian pindah ke MULO, lalu melanjutkan ke Rechtschool di Jakarta. Setelah pendidikannya selesai ia bertugas di Landraad (pengadilan negeri) di beberapa tempat di Pulau Jawa. Dia aktif di Jong Java, Jong Islamitien Bond, Partai Sarekat Islam, Ketua Pengurus Besar Sarekat Sekerja Pegawai-pegawai Indonesia, pengurus Masjumi (masa pendudukan Jepang). Setelah Proklamasi ia menjadi Ketua Komite Nasional Indonesia di Bandung, dan kemudian meningkat menjadi Walikota Bandung. Syamsurijal pernah menjadi pegawai tinggi Kementrian Dalam Negeri, antara lain Residen di Pati sebelum menjadi Walikota Jakarta. Menjabat sebagai walikota Jakarta tahun 1951 - 1953.

Kebijakan yang cukup terkenal pada masa kepemimpinannya adalah mengenaimasalah listrik. Walau begitu, ia juga memberi prioritas pada masalah air minum, pelayanankesehatan, pendidikan, dan kebijakan atas tanah. Guna mengatasi masalah listrik yang sering padam, Sjamsuridjal membangun pembangkit listrik di Ancol. Adapun untuk meningkatkan penyediaan air minum, dia membangun penyaringan air di Karet, penambahan pipa, peningkatan suplai air dari Bogor. Di bawah pemerintahan Sjamsuridjal, bidang pendidikan juga mendapat perhatian. Ia mendukung pengembangan Universitas Indonesia.

Popular posts from this blog

Gang Sartana

dr. Soemarno Sosroatmodjo, Gubernur keempat jakarta