TEROR BOM DI INDONESIA

Gerakan teroris sudah ada di Indonesia sejak dahulu, seiring dengan perkembangan jaman motif dan modus serangan teroris semakin bervariasi, berikut serentetan kejadian teror yang pernah terjadi di Indonesia:

Tahun 1981
Sebuah penerbangan maskapai Garuda Indonesia dari Palembang ke Medan pada Penerbangan dengan pesawat DC-9 Woyla berangkat dari Jakarta pada pukul 8 pagi, transit di Palembang, dan akan terbang ke Medan dengan perkiraan sampai pada pukul 10.55. Dalam penerbangan, pesawat tersebut dibajak oleh 5 orang teroris yang menyamar sebagai penumpang. Mereka bersenjata senapan mesin dan granat, dan mengaku sebagai anggota Komando Jihad; 1 kru pesawat tewas; 1 tentara komando tewas; 3 teroris tewas.

Tahun 1985
Bom Borobudur terjadi pada 21 Januari 1985, peristiwa terorisme ini mempunyai motiv "Jihad"

Tahun 2000
  • Bom Kedubes Filipina terjadi di Kedutaan Besar Filipina, Jakarta, Indonesia pada 1 Agustus 2000. Bom meledak dari sebuah mobil dan motor yang diparkir di depan rumah Duta Besar Filipina, Menteng, Jakarta Pusat.
  • Bom Kedubes Malaysia, Granat meledak di kompleks Kedutaan Besar Malaysia di Kuningan, Jakarta. Tidak ada korban jiwa.
  • Bom Bursa Efek Jakarta,  serangan teroris terhadap Bursa Efek Jakarta pada 14 September 2000 (sehari sebelum pembukaan Olimpiade musim panas 2000). Bom mobil meledak di ruang bawah tanah Bursa Efek Jakarta, menjalankan rentetan ledakan. Ledakan mengguncang lantai parkir P2 Gedung Bursa Efek Jakarta. 10 orang tewas, 90 orang lainnya luka-luka. 104 mobil rusak berat, 57 rusak ringan.
  • Bom Malam Natal 2000, Pada malam Natal 24 Desember 2000, terjadi serentetan serangan bom di sejumlah gereja di Indonesia. Serangan tersebut diduga dilakukan oleh kelompok Jamaah Islamiyah. Serangkaian ledakan bom pada malam Natal di beberapa kota di Indonesia, merenggut nyawa 16 jiwa dan melukai 96 lainnya serta mengakibatkan 37 mobil rusak.
Tahun 2001
  • Bom Gereja Santa Ana,  peristiwa ledakan bom di Gereja Santa Anna Duren Sawit dan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Kawasan Kalimalang, Jakarta Timur, pada 22 Juli 2001. Sekitar pukul 07.05, bom meledak di dalam ruangan Gereja Santa Anna di Jalan Laut Arafuru Blok A7/7, Duren Sawit. Pada saat hampir bersamaan sekitar pukul 06.55, bom juga meledak di lapangan parkir Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Jatiwaringin. Ledakan di Gereja Santa Anna terjadi ketika pastor tengah menyampaikan khotbah, dalam tragedi ini 5 orang tewas.
  • Bom Restoran KFC Makasar, pada 12 Oktober 2001. Ledakan bom mengakibatkan kaca, langit-langit, dan neon sign KFC pecah. Tidak ada korban jiwa. Sebuah bom lainnya yang dipasang di kantor MLC Life cabang Makassar tidak meledak.
  • Bom Sekolah Australia Jakarta, pada 6 Nopember 2001. Bom rakitan meledak di halaman Australian International School (AIS), Pejaten, Jakarta.
Tahun 2002
  •  Bom Tahun Baru 2002, Bom Tahun Baru 2002 adalah serangkaian peristiwa ledakan bom pada tanggal awal tahun 2002. Di Jakarta, bom granat yang digunakan dalam peristiwa tersebut meledak di depan rumah makan di daerah Jakarta Selatan pada pukul 3.30 WIB. Sedangkan di Palu, Sulawesi Tengah, terjadi empat ledakan bom di empat gereja pada tanggal yang sama, di mana salah satunya terjadi pada pukul 9.30 WITA. Dampak meledaknya bom di Jakarta Selatan mengakibatkan dua orang mengalami luka berat dan dua mobil yang terletak tidak jauh dari lokasi bom meledak itu rusak.
  • Bom Bali 1, Bom Bali 2002 (disebut juga Bom Bali I) adalah rangkaian tiga peristiwa pengeboman yang terjadi pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002. Dua ledakan pertama terjadi di Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali, sedangkan ledakan terakhir terjadi di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat, walaupun jaraknya cukup berjauhan. Rangkaian pengeboman ini merupakan pengeboman pertama yang kemudian disusul oleh pengeboman dalam skala yang jauh lebih kecil yang juga bertempat di Bali pada tahun 2005. Tercatat 202 korban jiwa dan 209 orang luka-luka atau cedera, kebanyakan korban merupakan wisatawan asing yang sedang berkunjung ke lokasi yang merupakan tempat wisata tersebut. Peristiwa ini dianggap sebagai peristiwa terorisme terparah dalam sejarah Indonesia.Tim Investigasi Gabungan Polri dan kepolisian luar negeri yang telah dibentuk untuk menangani kasus ini menyimpulkan, bom yang digunakan berjenis TNT seberat 1 kg dan di depan Sari Club, merupakan bom RDX berbobot antara 50–150 kg. Sekitar 203 orang dari berbagai negara menjadi korban meninggal dunia keganasan Bom Bali 1.
  • Bom Restoran Mc Donald Makasar, Bom McDonald's Makassar 2002 adalah sebuah peristiwa ledakan bom di restoran McDonald's tepatnya di Mal Ratu Indah pada 5 Desember 2002 sekitar pukul 18:00. Ledakan ini berasal dari bom rakitan yang dibungkus wadah pelat baja meledak saat puluhan pengunjung memadati tempat itu untuk buka puasa dan makan malam. Ledakan tersebut menewaskan 3 orang dan melukai 11 orang. Akibat peristiwa itu restoran McDonald's ditutup selama 5 bulan dan beroperasi kembali pada Mei 2003.
Tahun 2003
  • Bom Kompleks Markas Besar Polri 2003 merupakan peristiwa ledakan bom di Wisma Bhayangkari di kompleks Markas Besar Polri pada hari Senin, 3 Februari 2003.Peristiwa ini merupakan salah satu peristiwa awal dari serangkaian tindakan terorisme yang terjadi di Jakarta pada tahun 2003. Pelaku peristiwa ini adalah seorang mantan anggota Polri, Ajun Komisaris Polisi Anang Sumpena.Motif pengeboman ini disebabkan oleh kekecewaan atas keputusan pemecatan dirinya karena terlibat dalam kasus obat-obatan terlarang. Atas tindakannya tersebut, ia diancam hukuman penjara selama 12 tahun atau maksimal hukuman mati karena memiliki dan menguasai bahan peledak tanpa izin.
  • Bom Bandara Soekarno-Hatta, Bom Bandar Udara Soekarno-Hatta adalah peristiwa ledakan bom di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada 27 April 2003. Bom meledak di terminal II-F dekat restoran cepat saji KFC, pada pukul 6.45 WIB.
  • Bom JW. Marriot, Pengeboman Jakarta 2003 (disebut juga Pengeboman JW Marriott 2003) adalah peristiwa ledakan bom di hotel JW Mariott di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Indonesia pada pukul 12:45 dan 12:55 WIB pada hari Selasa, 5 Agustus 2003. Ledakan itu berasal dari bom mobil bunuh diri dengan menggunakan mobil Toyota Kijang dengan nomor polisi B 7462 ZN yang dikendarai oleh Asmar Latin Sani. Ledakan tersebut menewaskan 12 orang dan mencederai 150 orang. Akibat peristiwa itu, Hotel JW Marriott ditutup selama 5-minggu dan setelah melakukan operasi perlengkapan mulai reopened menyelesaikan renovasi kembali sejak pada tanggal Senin, 8 September 2003. Pada 17 Juli 2009 hotel JW Marriott bersama dengan hotel Ritz-Carlton kembali diguncang bom. bom yang terjadi dicurigai sebagai bom bunuh diri.
Tahun 2004
  •  Bom Palopo, adalah peristiwa ledakan bom di Kafe Bukit Sampoddo Indah di Kecamatan Wara, Kabupaten Luwu, Palopo, Sulawesi, pada 10 Januari 2004 pukul 23.00 Wita. Bom ini menewaskan 4 orang.
  • Bom Kedubes Australia, Pengeboman Kedubes Australia 2004 atau yang biasanya disebut Bom Kuningan terjadi pada tanggal 9 September 2004 di Jakarta. Ini merupakan aksi terorisme besar ketiga yang ditujukan terhadap Australia yang terjadi di Indonesia setelah Bom Bali 2002 dan Bom JW Marriott 2003.
    Bom tersebut menyisakan lubang sebesar 3 meter. Sebuah bom mobil meledak di depan Kedutaan Besar Australia pada pukul 10.30 WIB di kawasan Kuningan, Jakarta. Jumlah korban jiwa tidak begitu jelas - pihak Indonesia berhasil mengidentifikasi 9 orang namun pihak Australia menyebut angka 11. Di antara korban yang meninggal adalah satpam-satpam Kedubes, pemohon visa, staf Kedubes serta warga yang berada di sekitar tempat kejadian saat bom tersebut meledak. Tidak ada warga Australia yang meninggal dalam kejadian ini. Beberapa bangunan-bangunan di sekitar tempat kejadian juga mengalami kerusakan.5 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Ledakan juga mengakibatkan kerusakan beberapa gedung di sekitarnya seperti Menara Plaza 89, Menara Grasia, dan Gedung BNI.
  • Ledakan bom di Gereja Immanuel, Palu, Sulawesi Tengah pada 12 Desember 2004.
Tahun 2005
  •  Dua Bom meledak di Ambon pada 21 Maret 2005
  • Pengeboman pasar Tentena 2005 terjadi pada tanggal 28 Mei 2005 di Tentena, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Indonesia. Dua alat peledak improvisasi, yang diatur untuk meledak dalam jangka waktu 15 menit, diledakkan pada pagi hari di sebuah pasar di pusat kota Tentena, menewaskan 22 orang dan melukai setidaknya 40 lainnya. Korban tewas termasuk seorang pendeta Kristen dan seorang anak laki-laki berusia 3 tahun.Beberapa militan Islam kemudian dikenai dan dijatuhi hukuman penjara pada tahun 2007 dan 2010 karena peran mereka dalam mengorganisir pengeboman tersebut, di antara serangan lainnya di wilayah Poso. Ledakan bom tersebut dikaitkan dengan konflik sektarian antara Muslim dan Kristen di Poso yang menewaskan setidaknya 577 orang dan menyebabkan 86.000 lainnya mengungsi dalam periode tiga tahun sebelum gencatan senjata yang disponsori pemerintah disepakati pada bulan Desember 2001.[ Mereka yang dihukum karena kejahatan yang berkaitan dengan konflik menyebut bahwa ini adalah upaya balas dendam atas kekejaman sebelumnya yang dilakukan terhadap komunitas Muslim di Poso.Pengeboman ini dilakukan tepat pada hari peringatan lima tahun pembantaian 165 orang Muslim di desa Sintuwulemba, Kabupaten Poso.
  • Bom Pamulang Tangerang, 8 Juni 2005. Bom meledak di halaman rumah Ahli Dewan Pemutus Kebijakan Majelis Mujahidin Indonesia Abu Jibril alias M Iqbal di Pamulang Barat. Tidak ada korban jiwa.
  • Bom Bali II,  Pengeboman Bali 2005 adalah serangkaian pengeboman yang terjadi di Bali pada 1 Oktober 2005. Terjadi tiga pengeboman, satu di Kuta dan dua di Jimbaran dengan sedikitnya 23 orang tewas dan 196 lainnya luka-luka. Bom bunuh diri ini memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pariwisata di Bali mengingat pada 12 Oktober 2002, serangan bom serupa menewaskan 202 orang.
  • Bom pasar Palu 2005 terjadi pada tanggal 31 Desember 2005, di Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia. Sebuah alat peledak improvisasi, yang digambarkan sebagai bom paku atau sejenisnya,diledakkan sekitar pukul 7.00 pagi di pasar daging Palu yang sebagian besar dikunjungi oleh masyarakat Kristen yang berbelanja untuk perayaan Tahun Baru, menewaskan delapan orang dan melukai 53 orang lainnya.
  • Bom Palu, Bom tersebut meledak di sebuah pasar daging yang tertutup sebagian dan menjual daging babi dan anjing secara langsung ke masyarakat, meskipun praktik ini dilarang di bawah hukum Islam. Alat peledak kedua ditemukan sekitar empat meter dari lokasi ledakan pertama, di dekat sebuah kios yang menjual daging babi, dan berhasil dijinakkan. Sasarannya, sebuah pasar daging di Maesa yang didominasi oleh kelompok etnis Minahasa yang umumnya memeluk agama Kristen, kemungkinan besar dipilih untuk memaksimalkan korban dari pihak Kristen, karena provinsi Sulawesi Tengah sendiri merupakan lokasi konflik sektarian antara kelompok Kristen dan Islam yang merenggut lebih dari seribu korban jiwa antara tahun 1998 dan 2002.Konflik tersebut sebagian besar terkonsentrasi di sekitar wilayah Kabupaten Poso, dan Palu pada umumnya terhindar dari kekerasan berskala luas tersebut. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Widodo Adi Sucipto, menyebut bahwa Jemaah Islamiyah sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Tahun 2009 
  • Bom Jakarta 2009 (disebut juga Bom Mega Kuningan 2009) adalah peristiwa ledakan bom di hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton di kawasan Mega Kuningan, kota Jakarta Selatan mulai pagi ini sejak sekitar pada pukul 07:47 sampai 07:57 WIB mulai sejak sekitar pada tanggal hari Jumat, 17 Juli 2009. Peristiwa bom bunuh diri tersebut menewaskan 9 orang korban dan melukai lebih dari 50 orang lainnya, baik warga Indonesia maupun warga asing.Selain dua bom rakitan berdaya ledak rendah yang meledak tersebut, sebuah bom serupa yang tidak meledak ditemukan di kamar 1808 Hotel JW Marriott yang ditempati sejak dua hari sebelumnya oleh tamu hotel yang diduga sebagai pelaku pengeboman. Peristiwa ini terjadi sembilan hari sesudah Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Indonesia serta dua hari sebelum rencana kedatangan tim sepak bola Manchester United di Hotel Ritz-Carlton yang akan melakukan pertandingan dengan tim Indonesian All Star pada 20 Juli 2009. Sementara itu, tim Indonesian All Star yang sedang menginap di Hotel JW Marriott selamat dari bom.Hotel JW Mariott pernah menjadi target bom bunuh diri pada 5 Agustus 2003 yang memakan korban tewas 12 orang dan 150 orang luka-luka. Polri mengumumkan identitas kedua pelaku bom bunuh diri, yaitu Dani Dwi Permana asal Bogor dan Nana Ikhwan Maulana asal Pandeglang.Polisi mengaku mendeteksi ada 11 orang yang diduga terlibat dalam pengeboman tersebut, termasuk Noordin M Top sebagai otak pelaku utama dan Ibrohim sebagai orang dalam di Hotel Ritz-Carlton yang menyelundupkan bom ke dalam hotel. Polisi berhasil menangkap atau menembak mati sejumlah tersangka pelaku pengeboman lainnya, walaupun masih ada beberapa aktor yang buron.
Tahun 2011
  • Bom Cirebon 2011 adalah peristiwa ledakan bom bunuh diri di masjid yang berada di Markas Kepolisian Resor Kota (Mapolresta) Cirebon yang terjadi pada pukul 12.15 WIB, Jumat 15 April 2011.Peristiwa ini mengakibatkan 25 orang terluka termasuk Kapolresta Cirebon.Bom yang meledak di Mapolresta Cirebon ini merupakan bom bunuh diri yang menyebabkan sang pelaku tewas. Bom meledak ketika salat Jumat akan dimulai sekitar pukul 12.15 WIB yang terdengar hingga radius 2 kilometer.Bom yang meledak di dalam Masjid menyebabkan 25 orang jama'ah salat Jumat terluka.Korban luka-luka dibawa ke rumah sakit Pelabuhan Cirebon dan RS Tentara Cermai Cirebon.
  • Bom gagal Gading Serpong 2011 adalah rencana ledakan bom bunuh diri yang gagal dilakukan di jalur pipa gas sekitar Gereja Christ Cathedral Serpong, Tangerang Selatan, Banten yang direncanakan terjadi pada 22 April 2011 pukul 09.00 WIB (02.00 UTC), namun berhasil digagalkan pihak kepolisian. Menurut keterangan kepolisian, perencana pengeboman bermaksud akan menyiarkan film pasca ledakan bom tersebut. Tersangka perencana pengeboman ini berjumlah 19 orang berhasil ditangkap di tempat terpisah oleh pihak kepolisian.Paket bom tersebut ditemukan di dekat gereja Christ Catherdral, tepatnya dekat jalur pipa gas. Jumlahnya sembilan buah dengan berat masing-masing antara 10-15 kilogram. Seorang juru kamera Global TV ditangkap polisi Jumat 22 April 2011 pagi di kawasan Jakarta Selatan. Ia tertangkap karena diduga meliput secara langsung aksi teroris di Gereja Christ Catedral, Serpong, Tangerang Selatan. 
  • Bom Solo 2011 adalah peristiwa ledakan bom bunuh diri di GBIS Kepunton, Solo, Jawa Tengah yang terjadi pada pukul 10.55 WIB, Minggu, 25 September 2011. Peristiwa ini mengakibatkan 28 orang terluka dan seorang tewas yang diidentifikasi sebagai pelaku bom bunuh diri.Pelaku pengeboman tersebut diidentifikasi sebagai Ahmad Yosefa Hayat alias Ahmad Abu Daud. Bom meledak ketika kebaktian di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton selesai dan jemaat keluar dari gereja.Bom ini dibawa pelaku dalam jaket yang dikenakan dan diledakan dengan menggunakan saklar yang diketemukan di tempat kejadian.[Ledakan ini dapat didengar dalam radius 500 meter dari tempat kejadian.
Tahun 2012
  •  Bom Solo, 19 Agustus 2012. Granat meledak di Pospam Gladak, Solo, Jawa Tengah. Ledakan ini mengakibatkan kerusakan kursi di Pospam Gladak.
Tahun 2013
  • Bom Polres Poso 2013, 9 Juni 2013 dengan target personel polisi yang sedang apel pagi. Bom meledak di depan Masjid Mapolres Poso, Sulawesi Tengah. 1 orang petugas bangunan terluka di tangan sebelah kiri, sementara pelaku bom bunuh diri tewas di tempat.
Tahun 2016
  • Serangan Jakarta 2016 merupakan serentetan peristiwa berupa sedikitnya enam ledakan, dan juga penembakan di daerah sekitar Plaza Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia pada tanggal 14 Januari 2016.Ledakan terjadi di dua tempat, yakni daerah tempat parkir Menara Cakrawala, gedung sebelah utara Sarinah, dan sebuah pos polisi di depan gedung tersebut.Sedikitnya delapan orang (empat pelaku penyerangan dan empat warga sipil) dilaporkan tewas dan 24 lainnya luka-luka akibat serangan ini.Tujuh orang terlibat sebagai pelaku penyerangan, dan organisasi Negara Islam Irak dan Syam mengklaim bertanggung jawab sebagai pelaku penyerangan.
  • Pada tanggal 5 Juli 2016, ledakan bom bunuh diri meledak di halaman Markas Kepolisian Resor Kota Surakarta, Surakarta, Jawa Tengah. 1 pelaku tewas dan 1 petugas kepolisian luka-luka.
  • Pada 28 Agustus 2016, sebuah ledakan bom bunuh diri terjadi di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Jalan Dr Mansur, Kota Medan, Sumatera Utara.Pelaku mengalami luka bakar, sedangkan seorang pastor mengalami luka ringan.
  • Pada 13 November 2016, sebuah bom molotov meledak di depan Gereja Oikumene Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Empat anak-anak terluka dan satu korban di antaranya meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit.
  • Pada 14 November 2016, sebuah bom molotov meledak di Vihara Budi Dharma, Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Tahun 2017 
  • Bom Cicendo Bandung, 27 Mei 2017, Sebuah ledakan terjadi di Kawasan Jalan Krisna, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, tepatnya di taman Pandawa Kota Bandung pada hari ini, Senin (27/2) sekitar pukul 08.15 WIB.Bom di Cicendo terkenal dengan sebutan bom panci.
  • Bom Kampung Melayu, 24 Mei 2017, terjadi aksi bom bunuh diri di sebuah halte bus di Kampung Melayu, Dalam aksi teror ini 15 orang menjadi korban yang terdiri dari anggota polisi dan warga sipil. Adapun nama polisi yang gugur dalam kejadian tersebut, yaitu: 1. Bripda Topan, anggota Unit I Pleton 4 Sabhara Polda Metro Jaya; 2. Bripda Ridho Setiawan, anggota Unit I Pleton 4 Sabhara Polda Metro Jaya; 3. Bripda Imam Gilang Adinata anggota Unit I Pleton IV Sabhara Polda Metro Jaya. Sementara daftar anggota Polri yang terluka juga berasal dari Sabhara Polda Metro Jaya, yaitu: 1. Bripda Feri 2. Bripda Yogi 3. Bripda M. Fuji 4. Bripda M. Al Agung 5. Bripda Sukron 6. Bripda Pandu Dwi. Satu polisi lain, Bripda Muhammad Fauzi Saputra dilarikan ke RS Bhayangkara Polri karena mengalami trauma.
    Selain polisi, warga sipil juga kena imbas ledakan tersebut. Diketahui, ada lima warga sipil yang menjadi korban, yakni : 1. Agung (sopir kopaja), dibawa ke RS Premier Jatinegara; 2. Damai Sihaloho (sopir mikrolet), dibawa ke RS Hermina; 3. Tasdik (karyawan Bank Mandiri), dibawa ke RS Budi Asih, luka rusuk sebelah kanan dan luka robek lengan kanan; 4. Susi Afitriyani (mahasiswi), dibawa ke RS RS Budi Asih, luka pada tangan bagian belakang; 5. Jihan (mahasiswi), dibawa ke RS Premier Jatinegara.
  • Bom Buah Batu, 8 Juli 2017. Telah terjadi ledakan bom panci di sebuah rumah kontrakan di Kampung Kubang Bereum RT 07/11, Sekejati, Buahbatu, Kota Bandung, sekitar pukul 15.30 WIB, Sabtu (8/7/2017). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Tahun 2018 
  •  Kerusuhan Mako Brimob, 10 Mei 2018. Peristiwa kerusuhan disertai penyanderaan di rumah tahanan Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob) yang berlangsung selama 36 jam,  Sebanyak 155 tahanan kasus terorisme yang sebelumnya menguasai tiga blok rutan menyerah tanpa syarat. Enam orang meninggal dalam peristiwa ini, terdiri dari 5 anggota polisi dan 1 orang tahanan kasus teroris. Terjadi penyanderaan 1 orang anggota polisi, setelah dilakukan negoisasi akhirnya dilepaskan.
  • Bom Surabaya, 13 Mei 2018, Lokasi: Tiga bom meledak secara berurutan di tiga gereja di Surabaya. Pukul 06.30 di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela. Pukul 07.15 di Gereja Pantekosta Pusat. Pukul 07.53 di Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro.Pelaku tiga bom tersebut adalah satu keluarga. Sang ayah meledakkan diri dengan mobil di Gereja Pantekosta Pusat. Sang ibu dan dua anak perempuan berusia 12 dan 9 tahun meledakkan diri di halaman GKI Diponegoro. Dua anak laki-laki berusia 18 dan 16 tahun meledakkan diri di Gereja Santa Maria. Menurut polisi ini, keluarga tersebut merupakan bagian dari jaringan Jamaah Ansharud Daulah (JAD). Sebelumnya, mereka baru pulang dari Suriah. Kapolri menyatakan, bom ini merupakan respons atas kerusuhan di Mako Brimob. Pada malam harinya terjadi ledakan bom disebuah Lokasi: satu hunian di blok B lantai 5 rumah susun sewa sederhana (rusunawa) Sepanjang, Wonocolo, Sidoarjo.Ledakan tidak sengaja berasal dari bom yang sedang dirakit. Pelaku satu keluarga: ayah, ibu, dan empat anak. Ibu dan satu anak meninggal, tiga anak luka-luka, dan ayah meninggal setelah ditembak di tempat karena mengancam akan meledakkan diri ketika hendak ditangkap polisi. 
  • Bom Mapolresta Surabaya, Senin, 14 Mei 2018, 08.50 WIB, Lokasi: pintu masuk Mapolrestabes Surabaya Bom bunuh diri meledak di pintu masuk Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya. Bom dibawa oleh empat orang yang mengendarai dua motor, salah seorangnya adalah perempuan dewasa. Empat polisi dan enam warga terkena bom. Seorang anak perempuan yang dibawa oleh teroris selamat dan telah dibawa ke rumah sakit. Belum ada informasi mengenai korban jiwa.






Popular posts from this blog

Gang Sartana

dr. Soemarno Sosroatmodjo, Gubernur keempat jakarta