Michael Jackson sudah lama tertarik dengan Islam
Kabar kemuslimannya muncul sejak beberapa tahun yang. Apakah Jacho, penyanyi “King of Pop” ini, kini benar-benar telah masuk Islam? Bagaimana pun, kabar kemusliman Jacho sudah menjadi “promo” tersendiri bagi Islam.
PENYANYI pop ternama berjuluk “Raja Pop” (King of Pop), Michael Jackson, dikabarkan sudah masuk Islam dan mengubah namanya menjadi Mikail (Mikaeel). Jackson menolak menggunakan nama baru, Mustafa, yang artinya “orang terpilih” (the choosen one). Ia lebih memilih nama Mikaeel (Mikail), nama salah satu malaikat Allah. Nama itu juga lebih mirip dengan nama aslinya, Michael.
The Sun, Daily Telegraph, dan sejumlah situs berita lain memberitakan, sang penyanyi mengenakan pakaian tradisional Islam ketika mengikrarkan diri masuk Islam di rumah seorang temannya di Los Angeles, Amerika Serikat. The Sun dalam situsnya (thesun.co.uk) memberitakan, penyanyi top asal Inggris yang sudah lama masuk Islam, Yusuf Islam (Cat Stevens) turut menyambut gembira keislaman Jackson.
Jackson dikabarkan memutuskan untuk masuk Islam setelah berdiskusi soal agama dengan produser musik dan penulis lirik lagu yang sudah lebih dulu masuk Islam, Dawud Wharnsby Ali dan Idris Phillips, saat menggarap album barunya. Sebuah sumber menyebutkan: “Keduanya (sang produser dan penulis lagu) menceritakan soal keislaman mereka dan bagaimana mereka menjadi orang yang lebih baik setelah mereka masuk Islam. Belakangan Michael menyambut baik ide mereka dan tertarik untuk mengikuti jejak keduanya”.
Pintu hidayah bagi Jackson mulai terbuka ketika ia sering berdiskusi soal Islam. Ia melihat banyak mualaf yang kehidupannya menjadi baik setelah menganut Islam. Saudaranya, Jermaine Jackson yang sudah lebih dulu masuk Islam (1989), pernah menyarankan sang artis yang penuh kontroversi ini memilih Islam sebagai “pelindung”.
Prosesi keislaman Jacho demikian ia biasa disapa, dipimpin seorang imam. Sang “raja pop” duduk di lantai mengenakan topi kecil setelah sang imam memintanya berikrar syahadat.
Kabar masuk Islam Jacho sedikit “ternoda” dengan kabar lain soal perselisihannya dengan seorang pangeran Bahrain, Abdulla Al-Khalif. Jacho masuk Islam hanya beberapa hari sebelum mengikuti persidangan di Mahkamah London, Inggris, Senin (17/11).
Kasusnya bermula ketika Jacho menerima uang 4,5 juta poundsterling dari sang pangeran. Ia menganggap uang itu pemberian. Namun, sang pangeran berkata lain: itu uang kontrak rekaman eksklusif, namun rekaman tidak berjalan mulus. Di pengadilan, sang pangeran bersikukuh Jacho harus mengembalikan uang itu. “Berkali-kali ia konfirmasi pada saya bahwa ia akan mengembalikan uang itu,” kaa Abdulla Al-Khalif di depan hakim.ISU keislaman Michael Jackson sudah lama beredar di kalangan media Amerika Serikat. Awal tahun 2004 , Jacho diisukan bergabung dengan kelompok Nation of Islam pimpinan Louis Farrakhan. Teman dekat Michael Jackson, Uri Geller, saat dikonfirmasi tentang hal itu oleh sebuah media milik Yahudi, Totally Jewish (TJ), mengatakan “mungkin, bisa saja terjadi”. Tapi buru-buru ia menambahkan: “Aku benar-benar tidak berpikir Michael akan terkena mantera suatu kelompok yang para pemimpinnya bersikap anti-Yahudi. Bahkan sekecil pun ia tak pernah memiliki kebencian pada seseorang,” ujarnya. “Ia pasti mempunyai banyak teman dan kenalan Yahudi, termasuk Rabbi Shmuli Boteach”.
Saudara kandung Jacho, Jermaine Jackson, yang mula-mula menghinformasikan adiknya telah memeluk Islam kepada salah satu untuk masuk Islam.
Tabloid AS, sempat ragu saudaranya itu mengikuti sarannya untuk masuk Islam. The Nation of Islam, lembaga yang diisukan menjadi tempat Jacho begabung, juga memberi pernyataan pendek di media yang diterbitkannya: “The Nation of Islam telah mengatakan bahwa itu tidak punya hubungan resmi atau hubungan profesional dengan Michael Jackson. The Nation of Islam merupakan tempat bergabungnya ribuan orang mengharapkan dia dengan makin baik,” ujarnya di The Final Call seperti dikutip situs Totally Jewish.com.
Isu tersebut beredar bersamaan dengan kasus yang menimpa Jacho: dituduh melakukan penganiayaan seks terhadap seorang bocah di sebuah pengadilan di California. Beberapa tahun sebelumnya, Jacho juga sempat menghadapi tuntutan serupa, namun tak pernah tebukti.
Sebelumnya, pada December 2003, tabloid Amerika, the New York Post, memberitakan Jacho sudah masuk Islam. "Raja Pop itu mengubah dirinya menjadi Jacko X," tulisnya, merujuk pada nama tokoh legendaris Nation of Islam, Malcolm X.
Apakah Jacho benar-benar telah masuk Islam? Kita harap demikian. Namun, bagaimanapun, kabar kemusliman Jacho sudah menjadi “promo” tersendiri bagi Islam. Wallahu a'lam.