Posts

Showing posts from February, 2012

Rincian Rp 1,2 Miliar yang Dilaporkan DW

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejaksaan Agung menetapkan Dhana Widyatmika, pegawai Direktorat Jenderal Pajak, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi. Saat ini Dhana sudah dicegah melakukan perjalanan ke luar negeri. Penyidik kejaksaan menduga, kekayaan Dhana mencapai puluhan miliar rupiah yang diduga berasal dari pemberian pihak lain terkait jabatannya. Namun, dalam dokumen Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN), Dhana beserta istrinya, DA, hanya sebesar Rp 1,2 miliar. Dhana dan istrinya menyerahkan LHKPN ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada Juni 2011 lalu. Berikut rincian daftar harta pasangan yang dilaporkan itu: - Surat berharga senilai Rp 312.125.000 dengan rincian sebagai berikut : 1. Tahun investasi 2007-2011 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 99.000.000 2. Tahun investasi 2008-2011 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai Rp 7.500.000 3. Tahun investasi 2008-2011 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 13.125.000 4. Tahu

Satu "Gayus" Lagi Jadi Tersangka

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejaksaan Agung menetapkan seorang pegawai Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) berinisial DW sebagai tersangka kasus dugaan korupsi. Penetapan ini dilakukan setelah kejaksaan melakukan penelusuran berupa penyelidikan dari laporan masyarakat yang menyebut DW memiliki kekayaan yang tidak wajar. Namun, belum dijelaskan secara detail, bentuk ketidakawajaran kekayaan DW tersebut. DW selama ini bertugas di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Kantor Besar Gambir (Large Tax Office). Per 2 Januari 2012, DW telah pindah bekerja ke Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) DKI Jakarta. "Berdasarkan laporan masyarakat kita lakukan penyelidikan, karena sudah memiliki bukti permulaan yang cukup maka kita tingkatkan ke penyidikan dengan tersangka inisialnya DW," ujar Direktur Penyidikan Tindak Pidana Khusus Arnold Angkauw di Kejaksaan Agung hari ini, Jumat (24/2/2012). "Jadi ada laporan ya dia banyak hartanya dan kita selidiki ya memang tidak sesuai d

Hercules Preman Tanah Abang

SETELAH Komandan Polisi Militer (PM) Mayor Alfredo Alves Reinado muncul di Metro TV dalam program Kick Andy pada 24 dan 27 Mei lalu, Minggu (10/6) lalu, dalam program yang sama muncul Hercules Rosario de Marshal. Dua-duanya adalah putra kelahiran Timor Leste (TL), yang menjadi TBO (Tenaga Bantuan Operasi) TNI di Timor Timur (Timtim) saat pergolakan dulu. Bedanya, Alfredo menjadi tentara, Hercules menjadi raja preman di Jakarta, ibu kota negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Barangkali bagi warga TL yang sempat menonton tayangan Hercules dalam program Kick Andy, Minggu (10/6) lalu, mengenal lebih jauh sepak terjang seorang Hercules. Rasanya tidak percaya Hercules preman yang paling ditakuti, setidaknya di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta. Tubuhnya tidak begitu tinggi. Badannya kurus. Hanya tangan kirinya yang berfungsi dengan baik. Sedangkan tangan kananya sebatas siku menggunakan tangan palsu. Sementara bola mata kanannya sudah digantikan dengan bola

Basri Sangaji Preman

Jejak Darah di Kebayoran Inn Basri Sangaji mempunyai banyak kawan dan musuh. Delapan pemuda telah mengaku membunuh Basri. BELASAN pria berwajah tak ramah masuk ke Hotel Kebayoran Inn. Hasit Marabesi dan Rusina Lestaluhu yang tengah terkantuk-kantuk di meja resepsionis, serta M. Simbolon dan Sunarono, staf pengamanan hotel, tak berani menghadang. Maklumlah, di genggaman para tamu tak diundang itu terselip kelewang dan golok Gerak cepat mereka menaiki tangga menyiratkan bahwa mereka tahu benar di mana buruan mereka berada. Kamar 30, lantai dua hotel yang terletak di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, itu. Lalu, brak! Pintu kamar dibuka secara paksa. Tak lama terdengar gaduh orang adu mulut ditingkahi suara besi beradu dan letusan senjata api. Keributan pada Selasa subuh pekan lalu itu hanya berlangsung 10 menit. Ketika keluar, mereka sempat merusak jip Lexus hitam milik penghuni kamar yang diparkir di depan lobi hotel. Lalu, mereka ngacir dengan dua mobil

Riwayat Jhon Kei

John Kei, Big Boss Asal Maluku Utara Jhon Refra Kei atau yang biasa disebut Jhon Kei, tokoh pemuda asal Maluku yang lekat dengan dunia kekerasan di Ibukota. Namanya semakin berkibar ketika tokoh pemuda asal Maluku Utara pula, Basri Sangaji meninggal dalam suatu pembunuhan sadis di hotel Kebayoran Inn di Jakarta Selatan pada 12 Oktober 2004 lalu Padahal dua nama tokoh pemuda itu seperti saling bersaing demi mendapatkan nama lebih besar. Dengan kematian Basri, nama Jhon Key seperti tanpa saingan. Ia bersama kelompoknya seperti momok menakutkan bagi warga di Jakarta. Untuk diketahui, Jhon Kei merupakan pimpinan dari sebuah himpunan para pemuda Ambon asal Pulau Kei di Maluku Tenggara. Mereka berhimpun pasca-kerusuhan di Tual, Pulau Kei pada Mei 2000 lalu. Nama resmi himpunan pemuda itu Angkatan Muda Kei (AMKEI) dengan Jhon Kei sebagai pimpinan. Ia bahkan mengklaim kalau anggota AMKEI mencapai 12 ribu orang. Lewat organisasi itu, Jhon mulai mengelola bisnisnya sebagai

Kasus FPI di Palangkaraya, Simbol Konstitusi Raib

INILAH.COM, Jakarta- Sabtu (11/2/2012) akhir pekan lalu, aksi penolakan masyarakat Dayak di Palangkaraya, Kalimantan Tengah terhadap keberadaan Front Pembela Islam (FPI) mengejutkan publik Tanah Air. Ada yang mendukung aksi tersebut, ada pula yang menolaknya. Bipolarisasi kedua kelompok tersebut sinyal kuat konstitusi tengah dalam ujian. Empat pilar kebangsaan yang terdiri dari UUD 1945, Pancasila, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika benar-benar dalam ancaman. Berbagai peristiwa yang muncul di tengah-tengah masyarakat memberi sinyal kuat konstitusi sebagai pijakan dalam berbangsa dan bernegara dalam ancaman. Yang paling mutakhir Sabtu (11/2/2012) akhir pekan lalu, aksi sejumlah masyarakat Dayak di Palangkaraya, Kalimantan Tengah yang menolak kehadiran Front Pembela Islam (FPI) berada di daerahnya. Seperti mengukuhkan diktum populer 'siapa yang menanam maka akan memetik' tampaknya berlaku bagi FPI. Masyarakat Kalteng khawatir, kehidupan masyarakat tidak lag

Warga Dayak Tolak FPI

TEMPO.CO , Palangkaraya - Kedatangan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq dan rombongan ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu ini, 11 Februari 2012, dihadang sekitar 800 orang dari Suku Dayak di Bandara Udara Cilik Riwut Palangkaraya. Massa sejak pagi hari sudah berkumpul di semua sudut ruang bandara dengan memakai ikat kepala merah dan ada juga yang membawa senjata tradisional seperti tombak dan mandau. Dari pantauan di lapangan, massa mulai berkerumun sejak pagi hari di bandara. Rombongan yang diduga adalah FPI berjumlah empat orang termasuk Habib Rizieq datang ke Palangkaraya dengan menggunakan pesawat Sriwijaya dari Jakarta. Ratusan pemuda Dayak ini sebelum pesawat mendarat sudah tidak sabar mengusir rombongan FPI dari Palangkaraya. Saat pesawat bernomor badan PK-JNA itu mendarat sekitar pukul 10.30 WIB, ratusan orang yang sudah tidak sabar dan terbakar emosinya merangsek masuk ke dalam landasan pesawat (apron) dengan menjebol tiang pagar banda

Blak-blakan Erwin Arnada (Pemimpin Redaksi Playboy) tentang FPI

TEMPO.CO , Jakarta - Bekas Pemimpin Redaksi Majalah Playboy Indonesia, Erwin Arnada, blak-blakan mengenai pengalamannya dengan organisasi massa Front Pembela Islam (FPI). Melalui akun twitter @erwinarnada, ia curhat mengenai fakta dalam proses persidangannya. Dalam kicauannnya, Erwin membeberkan adanya deal dengan FPI untuk tidak melakukan banding ke tingkat pengadilan tinggi, namun kemudian FPI melanggar perjanjian tersebut. Menurut Erwin, FPI juga kerap berlaku jauh dari apa yang selama ini dicitrakan sebagai pembela umat muslim. Berikut kutipan dalam lini masa @erwinarnada yang ditulis pada Minggu 12 Februari 2012 : @erwinarnada: Nih ya, buat yg ngeyel belain ormas pengacau itu. Gw ceritain gimana mrk sangat 'ekonomis' , artinya koar- koar Allahu Akbar demi uang. @erwinarnada: Bermula saat saya menang sidang di PN jakarta selatan. April 2007. Tau mrk kalah, lima panglima ormas coba baik-baikin sy. Nyusul ke bali. @erwinarnada: 3 anggota ormas bikin de

Gerakan Indonesia Tanpa FPI : Indonesia Damai Tanpa Kekerasan

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi damai dilakukan oleh puluhan orang yang mengatasnamakan Gerakan Indonesia Tanpa FPI di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa, (14/2/2012). Mereka menolak keberadaan organisasi massa (Ormas) Front Pembela Islam (FPI) dan menolak segala bentuk kekerasan. Berdasarkan pantauan Kompas.com , puluhan massa tersebut memulai aksinya sekitar pukul 16.15 WIB dengan membawa spanduk bertuliskan 'Tolak Kekerasan! Sudah Cukup", "Kutuk Kekerasan Atas Nama Agama", dan sebagainya. Beberapa pengunjuk rasa juga terlihat membawa boneka babi berwarna pink yang disandingkan dengan selembar karton bertuliskan, "Selamat Hari Valentine Habib Rizieq". "Indonesia damai, tanpa FPI, tanpa kekerasan," teriak peserta aksi yang kebanyakan kaum perempuan tersebut. Petugas kepolisian tampak berjaga-jaga dalam unjuk rasa tersebut. Sementara aksi tersebut menarik perhatian bagi pengendara yang melintas di seputar Bundaran HI

Kronolgi Kecelakaan Bus di Cisarua

Tribune.News. Berikut kronologi kecelakaan bus Karunia Bhakti yang menghantam belasan kendaraan bermotor, warung bakso dan kemudian nyungsep di halaman sebuah Villa yang tak jauh dari  kawasan wisata Taman Safari, Cisarua, Puncak. Bus Karunia Bhakti berangkat dari Garut dengan tujuan Jakarta. Bus diduga mengalami rem blong, tepatnya di sekitar kawasan Hotel Green Safari atau sekitar 300 meter dari gerbang Taman Safari. Tujuh mobil diantaranya Avanza, APV, Grand Livina, mobil boks, mobil sayur dan angkot dihantam bus yang berkecepatan tinggi tersebut. Beberapa sepeda motor pun tak luput dari hantaman keras dari bus tersebut. Totalnya sekitar 12 kendaraan yang mengalami kecelakaan. Bus terus melaju kencang. Di dekat sebuah tikungan, muncul bus Doa Ibu dari arah berlawanan. Karena posisinya sudah di tengah, tabrakan pun tak terelakkan. Bagian kanan bus Doa Ibu tertabrak hingga belakang. Diduga, banyak korban di dalam bus Doa Ibu. Meski demikian, bus Karunia B

Detik-detik Tabrakan Maut di Cisarua

Jakarta detik.com - Hendrik (43) benar-benar shock saat melihat kecelakaan maut bus Karunia Bakti dan bus Doa Ibu di depan tokonya, Mandiri Mitra Usaha di kawasan Pasar Cisarua, Puncak, Bogor. Apalagi dia menyaksikan seorang penjual bakso, yang berada 5 meter dari tempat dia berdiri, terpental ke jurang diseruduk bus. Hendrik mengaku tidak melihat bagaimana awal kejadiaan naas itu. Kejadiannya begitu cepat. Sekitar pukul 18.30 WIB, Jumat (10/2/2012) saat dirinya berada di kantornya, sekonyong-konyong suara keras laiknya ban bus pecah mengejutkannya. Duaarrr!! Ternyata ada bus Karunia Bakti menabrak banyak kendaraan, termasuk bus Doa Ibu. "Spontan saya keluar dan saya melihat bus Doa Ibu sudah menabrak angkot dan menarik Avanza," tutur Hendrik kepada detikcom, Sabtu (11/2/2012) dini hari. Toyota Avanza yang terseret bus Doa Ibu lalu menabrak Nissan Grand Livina. "Avanza terjepit antara bus Doa Ibu dan Grand Livina," kata Hendrik. Kondis

Jumlah Korban Kecelakaan Bus Sumedang Menjadi 12 orang

VIVAnews - Korban tewas akibat tabrakan maut bus Maju Jaya di Sumedang, Jawa Barat, bertambah menjadi 12 orang. Hingga irawat secara intensif di rumah sakit setempat.  "Korban meninggal dunia sebanyak 12 orang," kata Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Sumedang, Ipda Endang, dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Kamis 2 Februari 2012. Tabrakan maut itu berawal dari kecelakaan dua kendaraan antara bus Maju Jaya sarat penumpang dengan sebuah mobil truk. Kecelakaan itu terjadi di Kecamatan Wado, Sumedang, Jawa Barat, kemarin petang. Setelah menabrak truk, bus Maju Jaya langsung terjun ke dalam jurang sedalam sekitar 10 meter. "Korban luka berat mencapai 4 orang, sedangkan luka ringan 18 orang," ujar Endang. Diduga, rem bus maut itu blong sehingga menabrak bagian belakang truk. Lalu setelah menabrak, bus yang melintas di ruas jalan yang sedang sepi itu terjun ke dalam jurang. Sebagian korban sempat dievakuasi ke Puskesmas Darmaraja, yang mer

Bus Maju Jaya Maut, Kecelakaan Terburuk di Sumedang

Kamis, 02 Pebruari 2012 13:21 WIB REPUBLIKA.CO.ID,  SUMEDANG -- Jumlah korban kecelakaan bus PO Maju Jaya yang masuk jurang di jalur Wado - Sumedang yang mencapai 12 orang tewas dan 18 luka-luka merupakan kejadian kecelakaan lalu lintas terburuk yang terjadi di Kabupaten Sumedang. "Selama saya bertugas di instalasi kamar jenazah RSUD Sumedang ini, baru sekarang ini menerima kiriman jenazah korban kecelakaan lalu lintas dalam jumlah banyak, ada 12 orang yang masuk ke sini Rabu malam," kata Petugas instalasi kamar jenazah RSUD Sumedang, Dadang, Kamis. Awalnya instalasi pemulasaraan jenazah itu mendapat kiriman sepuluh korban tewas yang meninggal dunia di lokasi kejadian, kemudian malam harinya tambah dua orang yang meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit itu. Menurut Dadang, akibat banyaknya jenazah yang masuk penyimpanan juga terpaksa di tempatkan di blankar karena meja yang ada tidak mencukupi. "Sekitar lima tahun lalu memang ada kejadian ke

Kecelakaan Maut Sumedang

Rabu, 01 Pebruari 2012 23:59 WIB REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kecelakaan maut menelan korban jiwa kembali terjadi, Rabu (1/2). Kali ini peristiwa terjadi di Jl Raya Sumedang-Cirebon Desa Padanan Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. Meski peristiwa terjadi di jalan provinsi, Dinas Perhubungan Provinsi Jabar tidak bisa berkomentar. Saat dihubungi Republika Rabu (1/2) malam, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Dicky Sachromi enggan memberikan tanggapan. Meskipun status jalan itu termasuk Jalan Provinsi, saat ditanya mengenai kelengakapan rambu lalu lintas di kawasan itu, Dicky hanya mengatakan harus turun langsung ke lokasi kejadian. "Saya tidak bisa berkomentar apa-apa," ujar Dicky. Koronologi kejadian, pada p ukul 9.30 WIB, sebuah mobil Toyota Kijang menabrak angkutan kota dan truk di jalan tersebut. Akibatnya, pengemudi Kijang tersebut, Endang Syaefuloh (33), mengalami luka berat. Anak Endang, yang masih berumur tujuh tahun, tewas dalam perjalana